Setiap malam 1 Suro yang menandai datangnya tahun baru Jawa, nyaris selalu dengan dibarengi dengan “Jamasan” (krama inggil), yang berarti memandikan, menyuci, membersihkan. Surakarta, selalu menjalankan tradisi jamasan pusaka yang secara urutan prosesi berupa pengambilan pusaka dari tempat penyimpanan, tirakatan, arak-arakan, jamasan. Keraton Surakarta memiliki pusaka unik berupa kerbau keluarga Kyai Slamet, yang selalu diarak juga dalam setiap prosesi jamasan Sura. Dalam prosesi jamasan ini diharapkan ke depan semoga mendapat keselamatan, perlindungan, ketenteraman.
Jamasan ala Sepeda Onthel Lawas Solo. Senin 6 Desember lalu, jamasan sepeda onthel dilakukan di tempat berkumpulnya keluarga SOLO di depan Balaikota. Tirakatan dimulai ketika dupa mulai disulut dan kembang setaman dituang ke dalam air sumur. Khidmat doa dipanjatkan masing-masing, dan dilanjut dengan memandikan sepeda dengan air kembang yang memang disediakan.
Bila jamasan pusaka Keraton mengarak Kerbau Kiai Slamet, maka kali ini kami menggiring “pit Kebo“, begitu masyarakat Solo mengebut sepeda onthel. arak-arakan sebagai salah satu prosesi, bersepeda berkeliling melewati jeron beteng Keraton Surakarta, Radjiman, Slamet Ryadi, Sudirman, dan kembali ke tempat dimulainya acara.
Semoga tahun berikutnya selalu tenteram, damai, diberkahi. Selamat tahun baru Jawa…
photo by : Rani Pratika (2-7 photos)